... Kenapa di Twitter Banyak Konten Dewasa - moira

Kenapa di Twitter Banyak Konten Dewasa

Kenapa di Twitter banyak sekali konten dewasa dan negatif? Simak analisis lengkapnya dalam artikel ini
Kenapa di Twitter Banyak Konten Dewasa

Moira - Twitter adalah salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia. Namun, banyak juga yang mengeluhkan bahwa Twitter dipenuhi konten dewasa yang tidak sepantasnya. Memang benar adanya, pengguna Twitter kerap berbagi konten porno, kekerasan, dan ujaran kebencian tanpa filter. 

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa saja penyebab banyaknya konten dewasa yang beredar di Twitter? Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Kurangnya Kebijakan Konten dari Twitter

Salah satu penyebab utama maraknya konten dewasa di Twitter adalah kurangnya kebijakan yang jelas dari pihak Twitter sendiri. Berbeda dengan Facebook atau Instagram yang cukup ketat menyaring konten, Twitter dinilai sangat longgar. 

Twitter seperti tidak terlalu peduli dengan konten apa yang dibagikan penggunanya. Mereka berdalih demi kebebasan berekspresi dan berpendapat. Akibatnya, pengguna bebas memposting apa saja tanpa takut akunnya dibatasi atau diblokir.

Kelonggaran kebijakan ini jelas dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten negatif. Kalaupun ada laporan pelanggaran, admin Twitter terkesan lambat merespons.

2. Fitur Privasi yang Lemah

Selain kebijakan yang longgar, fitur privasi Twitter juga dinilai sangat lemah. Siapa saja bisa dengan mudah melihat dan mengakses konten di Twitter tanpa perlu mengikuti akun tertentu.

Berbeda misalnya dengan Instagram yang bisa mengunci akun menjadi private. Di Twitter, semua akun bersifat public. Siapa saja bisa melihat cuitan pengguna lainnya meski tidak saling mengikuti.

Lemahnya filter privasi ini menyebabkan konten dewasa dengan mudah menyebar luas ke berbagai lini pengguna Twitter. Tidak ada cara efektif membatasi agar konten hanya bisa dilihat followers tertentu. Satu-satunya cara adalah membuat akun protected, tapi itu juga terbatas.

3. Sulit Melacak dan Memblokir Akun Pelanggar

Kendala lainnya adalah Twitter dinilai kesulitan melacak dan memblokir akun pelanggar konten dewasa. Sebab, sangat mudah bagi mereka membuat akun baru setelah akun lamanya diblokir.

Berbeda misalnya dengan Facebook yang bisa mendeteksi apakah akun baru tersebut benar-benar pengguna baru atau pelanggar lama. Di Twitter, akun baru bisa dengan leluasa kembali menyebarkan konten negatifnya.

Jangkauan global Twitter yang begitu masif juga menyulitkan untuk melacak setiap akun pelanggar konten dewasa. Admin kesulitan memantau triliunan cuitan yang ada setiap harinya.

4. Budaya Bebas Tanpa Filter di Twitter

Faktor lainnya adalah karena memang sudah terbentuk budaya di Twitter yang bebas dan terbuka. Pengguna merasa leluasa berkreasi dan berekspresi apa adanya di Twitter.

Twitter dianggap seperti dunia tanpa filter, tempat pengguna bisa melepaskan unek-uneknya tanpa rasa takut atau malu. Karena itu, mereka dengan sengaja memposting hal-hal tabu, provokatif, dan dewasa.

Budaya seperti ini sulit diubah dalam waktu singkat. Dibutuhkan kerja keras dan waktu lama untuk merubah pola pikir pengguna Twitter agar lebih bijak dalam bermedia sosial.

5. Demografi Pengguna Didominasi Pria Dewasa

Secara demografi, mayoritas pengguna Twitter adalah pria dewasa dari kalangan menengah ke atas. Ini berdasarkan survei yang dilakukan Pew Research pada 2019 lalu.

Pria dewasa tentu memiliki hasrat seksual yang besar. Karena itu, wajar saja bila mereka kerap membagikan konten sensual di Twitter untuk memuaskan hasratnya. Apalagi Twitter merupakan ladang yang subur untuk hal tersebut.

Selain pria dewasa, banyak pula wanita dewasa yang sengaja mengumbar aurat demi mendapatkan perhatian dan menarik followers. Mayoritas konten dewasa seperti porno atau kekerasan memang dibuat untuk memuaskan hasrat pria dewasa. 

Kesimpulan

Itulah analisis mengapa konten dewasa begitu merajalela di Twitter. Intinya karena kurangnya regulasi dari Twitter sendiri serta budaya penggunanya yang bebas dan terbuka. Diperlukan kerja sama semua pihak untuk membuat Twitter menjadi tempat yang lebih sehat.

Baca Juga

Posting Komentar